Minggu, 03 Maret 2013




SISTEM KEAMANAN JARINGAN 
STIKOM ARTHA BUANA KUPANG
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
            Komputer merupakan temuan yang sangat spektakuler bagi segala bidang kehidupan. Semua ini memanfaatkan kecanggihan alat ini. Sampai saat ini kecanggihan tersebut berkembang dengan menggunakan jaringan yang memungkinkan user 1 dan yang lainnya terhubung tanpa batas waktu dan jarak ke seluruh dunia. Akan tetapi berangkat dari begitu mudahnya pengaksesan jaringan ini, maka kita perlu sebuah keamanan jaringan untuk menyaring dan menentukan user-user yang boleh dan biasa masuk dalam jaringan kita. Sehingga data-data serta semua informasi penting yang ada dalam jaringan kita tetap terjaga.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahasiswa TI untuk menelusuri lebih dalam tentang segala aspek yang mungkin kita manfaatkan untuk meningkatkan kemanan jaringan tersebut.
Keamanan jaringan adalah proses untuk melindungi system dalam jaringan dengan mencegah dan mendeteksi penggunaan yang berhak dalam jaringan.
Pengelolaan terhadap pengendalian keamanan jaringan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (risk management).

2.      Rumusan Masalah
            Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah :
  1. Apa yang dimaksud dengan Keamanan Jaringan pada komputer ?
  2. Apa saja Keamanan Jaringan itu?
  3. Apa itu Serangan DoS?
3.                              Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu :
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi khususnya tentang Serangan DoS terhadap Keamanan Jaringan.
4.      Tujuan
Dari permasalahan yang telah dikemukakan dalam makalah ini, maka tujuan disusunnya makalah ini adalah :
  • Untuk mengetahui apa itu sistem Keamanan Jaringan.
  • Untuk mengetahui macam- macam Keamanan Jaringan
  • Untuk mengetahui apa itu Serangan DoS dan cara kerjanya.

























BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Keamanan Jaringan Komputer
         a. Pengertian
Keamanan Jaringan adalah suatu cabang yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi terhadap pencurian atau pemeliharaan ketersediaan, seperti dijabarkan dalam kebijakan keamanan.

b. Macam-macam Ancaman Keamanan Jaringan antara lain :
a. Hacking
Adalah setiap kegiatan di luar izin atau sepengetahuan pemilik jaringan untuk memasuki sebuah jaringan serta mencoba mencuri file password dan sebagainya. Pelakunya disebut hacker. Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang – orang di internet. Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer.

b. Trojan dalam sistem komputer
Adalah bagian dari infeksi digital yang kehadirannya tidak diharapkan oleh pemilik komputer. Trojan terdiri dari fungsi – fungsi yang tidak diketahui tujuannya, tetapi secara garis besar mempunyai sifat merusak. Trojan masuk ke suatu komputer melalui jaringan dengan cara disisipkan pada saat berinternet dengan media fisik Trojan tidak berpengaruh secara langsung seperti halnya virus komputer, tetapi potensi bahayanya dapat jauh lebih besar dari virus komputer. Trojan dapat diaktifkan dan dikendalikan secara jarak jauh atau menggunakan timer. Pengendalian jarak jauh seperti halnya Remote Administration Tools, yaitu versi server akan dikendalikan oleh penyerang lewat versi client-nya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh penyerang jika komputer korban telah dikendalikan. Port tertentu yang tidak lazim terbuka mengindikasikan adanya kegiatan aktif Trojan.
Penanganan Trojan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pencegahan (preventif) atau pengobatan (recovery). Usaha pencegahan dilakukan sebelum terjadinya infeksi, yaitu usaha agar sistem tidak mempunyai lubang keamanan. Usaha pengobatan dilakukan setelah sistem terinfeksi, yaitu usaha untuk menutup lubang keamanan yang telah diekploitasi dan menghilangkan penyebab infeksi.

c. Threat
Merupakan salah satu dari tiga komponen yang memberikan konstribusi kepada Risk Management Model, yang digunakan untuk menghadapi ancaman .

d. Exploit
Adalah sebuah perangkat lunak (software) yang menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan. Ada badan peneliti yang bekerja sama dengan produsen perangkat lunak. Peneliti itu bertugas mencari kerapuhan dari sebuah perangkat lunak dan kalau mereka menemukannya, mereka melaporkan hasil temuan ke produsen agar produsen dapat mengambil tindakan. Meskipun demikian, exploit kadang menjadi bagian dari suatu malware yang bertugas menyerang kerapuhan keamanan.

e. Denial of Service
Adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikan-nya, sehingga user yang berhak / berkepentingan tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Serangan Denial of Service (DOS) ini terjadi apabila penyerang atau yang sering terdengar dengan istilah hacker ini merusak host atau sevice yang ada sehingga host atau service itu tidak dapat lagi berkomunikasi secara lancar di dalam network neighborhood-nya. Perkembangan dari serangan DOS adalah DDOS. Serangan DDoS adalah jenis serangan dengan cara memenuhi trafik server situs tersebut hingga situs menjadi lambat dan susah diakses. Pengertian lain tentang DDOS adalah mengirimkan data secara terus menerus dengan menggunakan satu komputer tidak begitu efektif karena biasanya sumber daya server yang diserang lebih besar dari komputer penyerang.

f. Cracker
Adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya dijaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-defaced (merusak halaman muka web) milik orang lain, bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri.
Cracker tidak mempunya kode etik ataupun aturan main, karena cracker sifatnya merusak. Cracker mempunyai situs ataupun cenel dalam IRC yang tersembunyi, yang hanya orang – orang tertentu yang bisa mengaksesnya. Cracker juga mempunyai IP yang tidak bisa dilacak. Kasus yang paling sering dilakukan oleh cracker ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.

g. Digital Signature
Adalah suatu sistem keamanan kriptografi simetris (symmetric crypthography / secret key crypthography) yang menggunakan kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap suatu pesan (message). Disini pengirim dan penerima menggunakan kunci yang sama sehingga mereka harus menjaga kerahasiaan terhadap kunci tersebut.
Pada digital signature suatu data / pesan akan di enkripsi dengan kunci simetris yang diciptakan secara acak (randomly generated symmetric key) yang kemudian akan di enkripsi dengan menggunakan kunci publik dari penerima. Hasil dari ekripsi ini kemudian dikenal sebagai digital envelope yang akan dikirimkan bersama pesan / data yang telah di enkripsi.
2.2.      SERANGAN DoS ( Denial of service )
Denial of service (DoS) adalah sebuah metode serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber daya (resource) sebuah peralatan jaringan komputer sehingga layanan jaringan komputer menjadi terganggu. Serangan ini bertujuan untuk mencegah pengguna mendapatkan layanan dari sistem. Serangan DoS dapat terjadi dalam banyak bentuk. yaitu :
  • Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistem, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar.
  • Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu.
  • Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offset yang membingungkan.
  • Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain.
  • Internet Control Message Protocol (ICMP) Flooding.

Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan harddisk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuahrouter) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.


2.3       PENOLAKAN LAYANAN SECARA TERDISTRIBUSI (DDos)
Penolakan Layanan secara Terdistribusi (Distributed Denial of Service (DDos)) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.


Berkas:Percobaan DoS-Event.png
Gambar 1. Percobaan_DoS-Event
Ringkasan
Percobaan serangan Denial of Service yang "tertangkap" oleh Windows. Ini merupakan screenshot dari sebuah event yang terjadi akibat serangan DoS. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Microsoft Windows Server 2003 Beta 2 dan Windows XP, yakni dengan mengirimkan banyak paket ICMP (ping) secara terus menerus. Komputer target akhirnya menutup koneksi setelah kira-kira 20 menit "diserang" oleh paket ICMP. Windows Server 2003 SP1 dan SP2 memang dilengkapi kemampuan untuk mendeteksi serangan DoS, tapi Windows 2000 SP4, Windows NT 4.0 SP6a, dan Windows XP sebelum Service Pack 2 tidak memilikinya.







Serangan-DDoS.png
Gambar 2. Cara kerja serangan Distributed Denial of Service sederhana.

Serangan Denial of Service klasik bersifat “satu lawan satu”, sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas hosttarget sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan. Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang klasik, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa buah komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi “tidak berguna sama sekali” bagi klien.

Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan Denial of Service yang klasik muncul, dengan menggunakan serangan SYN Flooding, yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami “downtime“.
Untuk melakukan serangan DDoS justru sederhana, yakni sebagai berikut:
  1. Menjalankan tool (biasanya berupa program (perangkat lunak) kecil) yang secara otomatis akan memindai jaringan untuk menemukan host-host yang rentan (vulnerable) yang terkoneksi ke Internet. Setelah host yang rentan ditemukan, tool tersebut dapat menginstalasikan salah satu jenis dari Trojan Horse yang disebut sebagai DDoS Trojan, yang akan mengakibatkan host tersebut menjadi zombie yang dapat dikontrol secara jarak jauh oleh sebuah komputer master yang digunakan oleh si penyerang asli untuk melancarkan serangan. Beberapa tool (software) yang digunakan untuk melakukan serangan serperti ini adalah TFN, TFN2K, Trinoo, dan Stacheldraht, yang dapat diunduh secara bebas di Internet.
  2. Ketika si penyerang merasa telah mendapatkan jumlah host yang cukup (sebagai zombie) untuk melakukan penyerangan, penyerang akan menggunakan komputer master untuk memberikan sinyal penyerangan terhadap jaringan target atau host target. Serangan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk SYN Flood atau skema serangan DoS yang sederhana, tapi karena dilakukan oleh banyak host zombie, maka jumlah lalu lintas jaringan yang diciptakan oleh mereka adalah sangat besar, sehingga “memakan habis” semua sumber daya Transmission Control Protocol yang terdapat di dalam komputer atau jaringan target dan dapat mengakibatkan host atau jaringan tersebut mengalami “downtime”.

Hampir semua platform komputer dapat dibajak sebagai sebuah zombie untuk melakukan serangan seperti ini. Sistem-sistem populer, semacam Solaris, Linux, Microsoft Windows dan beberapa varian UNIX dapat menjadi zombie, jika memang sistem tersebut atau aplikasi yang berjalan di atasnya memiliki kelemahan yang dieksploitasi oleh penyerang.

2.4 Cara mengetahui dan mengatasi Serangan DoS dan DDoS
Untuk mengetahui apakah sebuah server terserang DDOS, Bisa diketahui dari cara anomaly detection dan signature based detection.
-   Anomaly adalah cara untuk mengetahui serangan DOS/DDOS dengan melihat traffic server
-   Signature Based adalah suatu metode mendeteksi DOS/DDOS dengan proses pencarian pola dari jaringan yang diamati, dan pencocokan signature serangan dilakukan dengan database
Apabila server sudah terserang maka untuk mengatasinya salah satu caranya adalah dengan memblok host yang melakukan serangan. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Cari Ip ip yang melakukan serangan. Ciri cirinya adalah mempunyai banyak koneksi (misal 30 koneksi dalam 1 ip), muncul banyak ip dari satu jaringan
2. Block ip tersebut sehingga tidak bisa melakukan serangan.
3. Lakukan terus sampai serangan berkurang

Namun cara terbaik untuk mencegah DOS adalah dengan melakukan pencegahan, caranya adalah dengan :
  • Lakukan sesering mungkin terhadap bug-bug dengan cara melakukan patch dan back-up secara berkala.
  • Gunakan firewall agar kemungkinan serangan ini tidak malakukan serangan-serangan data terhadap komputer anda.
  • Lakukan bllocking terhadap IP yang mencurigakan, jika port anda telah termasuki maka komputer anda akan di kuasai. Cara mengatasinnya adalah gunakan Firewall di kombinasikan dengan IDS.
  • Menolak semua paket data dan mematikan service UDP. selain itu gunakan anti virus yang di mana dapat menangkal serangan data seperti Kapersky.
  • Lakukan filtering pada permintaan ICMP echo pada firewall..









BAB III
PENUTUP

3.1        KESIMPULAN
Efek dari serangan DDOS sangat menganggu pengguna internet yang ingin mengunjungi situs yang telah diserang menggunakan DDOS. Situs yang terserang DDOS sulik untuk diakses bahkan mungkin tidak bisa untuk diakses. Kesulitan pengaksesan sebuah situs diinternet bisa saja merugikan bagi sebagian orang yang bisnisnya sangat tergantung kepada layanan internet.
Secara umum end user atau korban serangan DDOS ini hanya sadar bahwa serangan seperti ini hanya merupakan gangguan yang memerlukan restart system. serangan DDOS ini juga dapat merupakan mengalihkan pandangan dari seorang hacker untuk mendapatkan informasi penting yang ada. Pada dasarnya serangan DOS ini merupakan rangkaian rencana kerja yang sudah disusun oleh hacker dan terstruktur dalam mencapai tujuannya yang telah ditargetkan.
Dapat disimpulkan bahwa serangan DDOS tidak semata-mata hanya untuk membuat web server kelebihan beban akan tetapi merupakan sebuah taktik untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu bisa saja persaingan bisnis supaya layanan dari situs saingan terhambat. Ataupun politik, untuk menjatuhkan wibawa lawan politiknya. Bahkan alasan – alasan yang tidak etis juga mungkin akan sering kita dengar seperti balas dendam atau bahkan hanya iseng belaka. Apapun alasannya, kita harus memahami secara mendalap konsep DOS dan DDOS ini agar dapat menanggulanginya dengan cara – cara yang sudah ada atau dengan mencipktakan cara- cara baru guna menghadapi serangan ini.
Pada akhirnya semua kembali kepada etika pelaku itu sendiri. Bila mempenyai keahlian yang lebih, mengapa kita tidak mengeksplorasi sebuah sistem yang tentunya bila berhasil akan lebih membanggakan dibanding dengan merusak sistem tersebut.


DAFTAR PUSTAKA :
1.  Dos/ Ddos . http://www. rambutkriwul.com
2.   About DDOS ( Distribute Denial Of Service ) Attack.
      http://bernadsatriani.wordpress.com
3.  Jelena Mirkovic, Janice Martin and Peter Reiher,A Taxonomy of        DDoS Attacks and DDoS Defense Mechanisms”. University of California, Los Angeles
4.      Michael Glenn, “A Summary of DoS/DDoS Prevention, Monitoring and Mitigation Techniques in a Service Provider Environment”,  SANS Institute, 2003.
5.      Onno w. Purbo, “DOS”, http://www.ilmukomputer.com
6.      Haddad Sammir,” Serangan Denial Of Service”, http://www.ilmukomputer.com
7.      James Michael Stewart, Ed Titte, Mike Chappel, “Certified Information System Security Profesional”, third edition.




BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Masalah
            Komputer merupakan temuan yang sangat spektakuler bagi segala bidang kehidupan. Semua ini memanfaatkan kecanggihan alat ini. Sampai saat ini kecanggihan tersebut berkembang dengan menggunakan jaringan yang memungkinkan user 1 dan yang lainnya terhubung tanpa batas waktu dan jarak ke seluruh dunia. Akan tetapi berangkat dari begitu mudahnya pengaksesan jaringan ini, maka kita perlu sebuah keamanan jaringan untuk menyaring dan menentukan user-user yang boleh dan biasa masuk dalam jaringan kita. Sehingga data-data serta semua informasi penting yang ada dalam jaringan kita tetap terjaga.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahasiswa TI untuk menelusuri lebih dalam tentang segala aspek yang mungkin kita manfaatkan untuk meningkatkan kemanan jaringan tersebut.
Keamanan jaringan adalah proses untuk melindungi system dalam jaringan dengan mencegah dan mendeteksi penggunaan yang berhak dalam jaringan.
Pengelolaan terhadap pengendalian keamanan jaringan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (risk management).

2.      Rumusan Masalah
            Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah :
  1. Apa yang dimaksud dengan Keamanan Jaringan pada komputer ?
  2. Apa saja Keamanan Jaringan itu?
  3. Apa itu Serangan DoS?
3.                              Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu :
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang teknologi informasi khususnya tentang Serangan DoS terhadap Keamanan Jaringan.
4.      Tujuan
Dari permasalahan yang telah dikemukakan dalam makalah ini, maka tujuan disusunnya makalah ini adalah :
  • Untuk mengetahui apa itu sistem Keamanan Jaringan.
  • Untuk mengetahui macam- macam Keamanan Jaringan
  • Untuk mengetahui apa itu Serangan DoS dan cara kerjanya.

























BAB II
PEMBAHASAN


2.1    Keamanan Jaringan Komputer
         a. Pengertian
Keamanan Jaringan adalah suatu cabang yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi terhadap pencurian atau pemeliharaan ketersediaan, seperti dijabarkan dalam kebijakan keamanan.

b. Macam-macam Ancaman Keamanan Jaringan antara lain :
a. Hacking
Adalah setiap kegiatan di luar izin atau sepengetahuan pemilik jaringan untuk memasuki sebuah jaringan serta mencoba mencuri file password dan sebagainya. Pelakunya disebut hacker. Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang – orang di internet. Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer.

b. Trojan dalam sistem komputer
Adalah bagian dari infeksi digital yang kehadirannya tidak diharapkan oleh pemilik komputer. Trojan terdiri dari fungsi – fungsi yang tidak diketahui tujuannya, tetapi secara garis besar mempunyai sifat merusak. Trojan masuk ke suatu komputer melalui jaringan dengan cara disisipkan pada saat berinternet dengan media fisik Trojan tidak berpengaruh secara langsung seperti halnya virus komputer, tetapi potensi bahayanya dapat jauh lebih besar dari virus komputer. Trojan dapat diaktifkan dan dikendalikan secara jarak jauh atau menggunakan timer. Pengendalian jarak jauh seperti halnya Remote Administration Tools, yaitu versi server akan dikendalikan oleh penyerang lewat versi client-nya. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh penyerang jika komputer korban telah dikendalikan. Port tertentu yang tidak lazim terbuka mengindikasikan adanya kegiatan aktif Trojan.
Penanganan Trojan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pencegahan (preventif) atau pengobatan (recovery). Usaha pencegahan dilakukan sebelum terjadinya infeksi, yaitu usaha agar sistem tidak mempunyai lubang keamanan. Usaha pengobatan dilakukan setelah sistem terinfeksi, yaitu usaha untuk menutup lubang keamanan yang telah diekploitasi dan menghilangkan penyebab infeksi.

c. Threat
Merupakan salah satu dari tiga komponen yang memberikan konstribusi kepada Risk Management Model, yang digunakan untuk menghadapi ancaman .

d. Exploit
Adalah sebuah perangkat lunak (software) yang menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan. Ada badan peneliti yang bekerja sama dengan produsen perangkat lunak. Peneliti itu bertugas mencari kerapuhan dari sebuah perangkat lunak dan kalau mereka menemukannya, mereka melaporkan hasil temuan ke produsen agar produsen dapat mengambil tindakan. Meskipun demikian, exploit kadang menjadi bagian dari suatu malware yang bertugas menyerang kerapuhan keamanan.

e. Denial of Service
Adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikan-nya, sehingga user yang berhak / berkepentingan tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Serangan Denial of Service (DOS) ini terjadi apabila penyerang atau yang sering terdengar dengan istilah hacker ini merusak host atau sevice yang ada sehingga host atau service itu tidak dapat lagi berkomunikasi secara lancar di dalam network neighborhood-nya. Perkembangan dari serangan DOS adalah DDOS. Serangan DDoS adalah jenis serangan dengan cara memenuhi trafik server situs tersebut hingga situs menjadi lambat dan susah diakses. Pengertian lain tentang DDOS adalah mengirimkan data secara terus menerus dengan menggunakan satu komputer tidak begitu efektif karena biasanya sumber daya server yang diserang lebih besar dari komputer penyerang.

f. Cracker
Adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya dijaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-defaced (merusak halaman muka web) milik orang lain, bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri.
Cracker tidak mempunya kode etik ataupun aturan main, karena cracker sifatnya merusak. Cracker mempunyai situs ataupun cenel dalam IRC yang tersembunyi, yang hanya orang – orang tertentu yang bisa mengaksesnya. Cracker juga mempunyai IP yang tidak bisa dilacak. Kasus yang paling sering dilakukan oleh cracker ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan.

g. Digital Signature
Adalah suatu sistem keamanan kriptografi simetris (symmetric crypthography / secret key crypthography) yang menggunakan kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap suatu pesan (message). Disini pengirim dan penerima menggunakan kunci yang sama sehingga mereka harus menjaga kerahasiaan terhadap kunci tersebut.
Pada digital signature suatu data / pesan akan di enkripsi dengan kunci simetris yang diciptakan secara acak (randomly generated symmetric key) yang kemudian akan di enkripsi dengan menggunakan kunci publik dari penerima. Hasil dari ekripsi ini kemudian dikenal sebagai digital envelope yang akan dikirimkan bersama pesan / data yang telah di enkripsi.
2.2.      SERANGAN DoS ( Denial of service )
Denial of service (DoS) adalah sebuah metode serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber daya (resource) sebuah peralatan jaringan komputer sehingga layanan jaringan komputer menjadi terganggu. Serangan ini bertujuan untuk mencegah pengguna mendapatkan layanan dari sistem. Serangan DoS dapat terjadi dalam banyak bentuk. yaitu :
  • Serangan Buffer Overflow, mengirimkan data yang melebihi kapasitas sistem, misalnya paket ICMP yang berukuran sangat besar.
  • Serangan SYN, mengirimkan data TCP SYN dengan alamat palsu.
  • Serangan Teardrop, mengirimkan paket IP dengan nilai offset yang membingungkan.
  • Serangan Smurf, mengirimkan paket ICMP bervolume besar dengan alamat host lain.
  • Internet Control Message Protocol (ICMP) Flooding.

Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan harddisk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuahrouter) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.


2.3       PENOLAKAN LAYANAN SECARA TERDISTRIBUSI (DDos)
Penolakan Layanan secara Terdistribusi (Distributed Denial of Service (DDos)) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service yang menggunakan banyak host penyerang (menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.


Berkas:Percobaan DoS-Event.png
Gambar 1. Percobaan_DoS-Event
Ringkasan
Percobaan serangan Denial of Service yang "tertangkap" oleh Windows. Ini merupakan screenshot dari sebuah event yang terjadi akibat serangan DoS. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Microsoft Windows Server 2003 Beta 2 dan Windows XP, yakni dengan mengirimkan banyak paket ICMP (ping) secara terus menerus. Komputer target akhirnya menutup koneksi setelah kira-kira 20 menit "diserang" oleh paket ICMP. Windows Server 2003 SP1 dan SP2 memang dilengkapi kemampuan untuk mendeteksi serangan DoS, tapi Windows 2000 SP4, Windows NT 4.0 SP6a, dan Windows XP sebelum Service Pack 2 tidak memilikinya.







Serangan-DDoS.png
Gambar 2. Cara kerja serangan Distributed Denial of Service sederhana.

Serangan Denial of Service klasik bersifat “satu lawan satu”, sehingga dibutuhkan sebuah host yang kuat (baik itu dari kekuatan pemrosesan atau sistem operasinya) demi membanjiri lalu lintas hosttarget sehingga mencegah klien yang valid untuk mengakses layanan jaringan pada server yang dijadikan target serangan. Serangan DDoS ini menggunakan teknik yang lebih canggih dibandingkan dengan serangan Denial of Service yang klasik, yakni dengan meningkatkan serangan beberapa kali dengan menggunakan beberapa buah komputer sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan server atau keseluruhan segmen jaringan dapat menjadi “tidak berguna sama sekali” bagi klien.

Serangan DDoS pertama kali muncul pada tahun 1999, tiga tahun setelah serangan Denial of Service yang klasik muncul, dengan menggunakan serangan SYN Flooding, yang mengakibatkan beberapa server web di Internet mengalami “downtime“.
Untuk melakukan serangan DDoS justru sederhana, yakni sebagai berikut:
  1. Menjalankan tool (biasanya berupa program (perangkat lunak) kecil) yang secara otomatis akan memindai jaringan untuk menemukan host-host yang rentan (vulnerable) yang terkoneksi ke Internet. Setelah host yang rentan ditemukan, tool tersebut dapat menginstalasikan salah satu jenis dari Trojan Horse yang disebut sebagai DDoS Trojan, yang akan mengakibatkan host tersebut menjadi zombie yang dapat dikontrol secara jarak jauh oleh sebuah komputer master yang digunakan oleh si penyerang asli untuk melancarkan serangan. Beberapa tool (software) yang digunakan untuk melakukan serangan serperti ini adalah TFN, TFN2K, Trinoo, dan Stacheldraht, yang dapat diunduh secara bebas di Internet.
  2. Ketika si penyerang merasa telah mendapatkan jumlah host yang cukup (sebagai zombie) untuk melakukan penyerangan, penyerang akan menggunakan komputer master untuk memberikan sinyal penyerangan terhadap jaringan target atau host target. Serangan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan beberapa bentuk SYN Flood atau skema serangan DoS yang sederhana, tapi karena dilakukan oleh banyak host zombie, maka jumlah lalu lintas jaringan yang diciptakan oleh mereka adalah sangat besar, sehingga “memakan habis” semua sumber daya Transmission Control Protocol yang terdapat di dalam komputer atau jaringan target dan dapat mengakibatkan host atau jaringan tersebut mengalami “downtime”.

Hampir semua platform komputer dapat dibajak sebagai sebuah zombie untuk melakukan serangan seperti ini. Sistem-sistem populer, semacam Solaris, Linux, Microsoft Windows dan beberapa varian UNIX dapat menjadi zombie, jika memang sistem tersebut atau aplikasi yang berjalan di atasnya memiliki kelemahan yang dieksploitasi oleh penyerang.

2.4 Cara mengetahui dan mengatasi Serangan DoS dan DDoS
Untuk mengetahui apakah sebuah server terserang DDOS, Bisa diketahui dari cara anomaly detection dan signature based detection.
-   Anomaly adalah cara untuk mengetahui serangan DOS/DDOS dengan melihat traffic server
-   Signature Based adalah suatu metode mendeteksi DOS/DDOS dengan proses pencarian pola dari jaringan yang diamati, dan pencocokan signature serangan dilakukan dengan database
Apabila server sudah terserang maka untuk mengatasinya salah satu caranya adalah dengan memblok host yang melakukan serangan. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Cari Ip ip yang melakukan serangan. Ciri cirinya adalah mempunyai banyak koneksi (misal 30 koneksi dalam 1 ip), muncul banyak ip dari satu jaringan
2. Block ip tersebut sehingga tidak bisa melakukan serangan.
3. Lakukan terus sampai serangan berkurang

Namun cara terbaik untuk mencegah DOS adalah dengan melakukan pencegahan, caranya adalah dengan :
  • Lakukan sesering mungkin terhadap bug-bug dengan cara melakukan patch dan back-up secara berkala.
  • Gunakan firewall agar kemungkinan serangan ini tidak malakukan serangan-serangan data terhadap komputer anda.
  • Lakukan bllocking terhadap IP yang mencurigakan, jika port anda telah termasuki maka komputer anda akan di kuasai. Cara mengatasinnya adalah gunakan Firewall di kombinasikan dengan IDS.
  • Menolak semua paket data dan mematikan service UDP. selain itu gunakan anti virus yang di mana dapat menangkal serangan data seperti Kapersky.
  • Lakukan filtering pada permintaan ICMP echo pada firewall..









BAB III
PENUTUP

3.1        KESIMPULAN
Efek dari serangan DDOS sangat menganggu pengguna internet yang ingin mengunjungi situs yang telah diserang menggunakan DDOS. Situs yang terserang DDOS sulik untuk diakses bahkan mungkin tidak bisa untuk diakses. Kesulitan pengaksesan sebuah situs diinternet bisa saja merugikan bagi sebagian orang yang bisnisnya sangat tergantung kepada layanan internet.
Secara umum end user atau korban serangan DDOS ini hanya sadar bahwa serangan seperti ini hanya merupakan gangguan yang memerlukan restart system. serangan DDOS ini juga dapat merupakan mengalihkan pandangan dari seorang hacker untuk mendapatkan informasi penting yang ada. Pada dasarnya serangan DOS ini merupakan rangkaian rencana kerja yang sudah disusun oleh hacker dan terstruktur dalam mencapai tujuannya yang telah ditargetkan.
Dapat disimpulkan bahwa serangan DDOS tidak semata-mata hanya untuk membuat web server kelebihan beban akan tetapi merupakan sebuah taktik untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu bisa saja persaingan bisnis supaya layanan dari situs saingan terhambat. Ataupun politik, untuk menjatuhkan wibawa lawan politiknya. Bahkan alasan – alasan yang tidak etis juga mungkin akan sering kita dengar seperti balas dendam atau bahkan hanya iseng belaka. Apapun alasannya, kita harus memahami secara mendalap konsep DOS dan DDOS ini agar dapat menanggulanginya dengan cara – cara yang sudah ada atau dengan mencipktakan cara- cara baru guna menghadapi serangan ini.
Pada akhirnya semua kembali kepada etika pelaku itu sendiri. Bila mempenyai keahlian yang lebih, mengapa kita tidak mengeksplorasi sebuah sistem yang tentunya bila berhasil akan lebih membanggakan dibanding dengan merusak sistem tersebut.


DAFTAR PUSTAKA :
1.  Dos/ Ddos . http://www. rambutkriwul.com
2.   About DDOS ( Distribute Denial Of Service ) Attack.
      http://bernadsatriani.wordpress.com
3.  Jelena Mirkovic, Janice Martin and Peter Reiher,A Taxonomy of        DDoS Attacks and DDoS Defense Mechanisms”. University of California, Los Angeles
4.      Michael Glenn, “A Summary of DoS/DDoS Prevention, Monitoring and Mitigation Techniques in a Service Provider Environment”,  SANS Institute, 2003.
5.      Onno w. Purbo, “DOS”, http://www.ilmukomputer.com
6.      Haddad Sammir,” Serangan Denial Of Service”, http://www.ilmukomputer.com
7.      James Michael Stewart, Ed Titte, Mike Chappel, “Certified Information System Security Profesional”, third edition.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar